Dialog Pendidikan Nasional: Arah Kebijakan Profesi Guru Era Disrupsi Perspektif PERGUNU di STAINU Malang
Malang, 22 Juni 2024 – Di Aula KH. Moh Said, STAI Nahdlatul Ulama (STAINU) Malang, telah digelar acara Dialog Pendidikan Nasional dengan tema “Arah Kebijakan Profesi Guru Era Disrupsi: Perspektif PERGUNU”. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak dari dunia pendidikan, termasuk pengurus Pergunu dan mahasiswa, serta sejumlah tokoh pendidikan yang memberikan pandangan tentang tantangan dan arah kebijakan profesi guru di tengah gelombang disrupsi.
Sebagai pembicara utama dalam acara ini, Ketua STAINU Malang, Pujiono, M.Pd.I, memaparkan bagaimana era disrupsi mempengaruhi profesi guru, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang pesat. Pujiono menyatakan bahwa guru harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, tidak hanya dalam penguasaan teknologi pendidikan tetapi juga dalam hal pembaruan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Dr. H. Heri Kuswara, M.Kom, Ketua Pengurus Pusat PERGUNU Bidang Organisasi dan Kaderisasi, juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam acara ini dengan menjelaskan bagaimana PERGUNU melihat pentingnya penguatan kompetensi guru di era digital. Menurutnya, PERGUNU berkomitmen untuk memperkuat kaderisasi guru melalui berbagai pelatihan dan pendidikan yang berbasis pada kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Hadir pula Ketua PERGUNU Kabupaten Malang, Asnan Al Qodri, serta Luqman Ahsanul Karom, yang turut memberikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, organisasi profesi guru, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam meningkatkan profesionalisme guru di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi.
Acara yang dihadiri oleh puluhan peserta dari Unsur Pergunu Malang Raya dan mahasiswa STAINU Malang ini berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi yang mengundang peserta untuk berbagi pengalaman serta ide-ide segar tentang bagaimana menjaga kualitas dan profesionalisme guru di era digital. Diskusi juga menyoroti pentingnya upaya bersama dalam memperjuangkan kesejahteraan guru serta pemenuhan hak-hak profesi mereka, agar dapat terus berkontribusi maksimal dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Dialog ini menjadi wadah bagi kita semua untuk berdiskusi dan menemukan solusi bersama atas tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, khususnya profesi guru, di era disrupsi,” ujar Pujiono dalam sambutannya.
Acara ini ditutup dengan harapan besar untuk penguatan peran guru dalam membangun generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan global, sekaligus mengapresiasi dedikasi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang senantiasa menjadi ujung tombak pendidikan Indonesia.